Hasil survei terbaru lembaga Polling Institute menunjukkan bahwa mayoritas publik atau 53,8% responden menginginkan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.
Alasannya, pilpres satu putaran bisa menghemat anggaran negara, mengurangi ketegangan antara komponen politik serta memberikan kepastian kepada dunia usaha dan pemerintah untuk segera melanjutkan program-program yang ada.
“Sebanyak 53,8 persen menginginkan pesta demokrasi berlangsung satu putaran untuk menghemat anggaran negara. Lalu, 39,4 persen yang menyatakan pilpres satu putaran atau dua putaran sama-sama baik, sepanjang berlaku secara demokratis sesuai pilihan rakyat serta yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 6,9 persen,” ujar peneliti Polling Institute Kennedy Muslim saat memaparkan hasil survei bertajuk “Elektabilitas, Efek Debat, dan Sentimen Pilpres Satu Putaran” secara virtual, Jumat (26/1/2024).
Dari hasil survei tersebut, kata Kennedy, keinginan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran juga disuarakan basis pemilih dari 3 pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Bahkan, kata Kennedy, basis pemilih pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mayoritas mendukung pilpres satu putaran.
“Dari basis 23 persen responden yang dukung Anies-Cak Imin, 57,6 persen menginginkan Pilpres berlangsung satu putaran. Hanya 38,6 persen yang berada pada kelompok kedua,” ungkap dia.
Hal serupa, kata Kennedy, juga terjadi pada kelompok pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dari basis 20,9 persen responden, sebanyak 48,6 persennya ingin Pilpres 2024 satu putaran.
“Untuk pendukung Prabowo-Gibran, dari basis 48,7 persen, sebanyak 56,9 persen ingin Pilpres 2024 berlangsung satu putaran,” tutur Kennedy.
Kennedy mengatakan potensi Pilpres 2024 satu putaran sangat terbuka karena survei terbaru Polling Institute ini juga menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah berada di angka 48,7 persen. Ada kenaikan dibandingkan Desember tahun lalu, yang baru berada di angka 46,1 persen.
“Pada simulasi tiga pasangan, Prabowo-Gibran 48,7 persen, Anies-Muhaimin 23 persen, sementara Ganjar-Mahfud 20,9, persen,” pungkas Kennedy.
Survei Polling Institute ini dilakukan dalam rentang 15-16 Januari 2024 dengan 1.219 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).
RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses menghubungi nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.219 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.